Kamis, 30 Mei 2013

BATIK MBAKO YANG TERUS BERKEMBANG

Batik Mbako Temanggung
Hadir Untuk Anda
Kunjungi Showroom Kami
Di 
Jl.Brigjend Katamso No 04 Suronatan
Sebelah Barat Pendopo Pengayoman 
Seputar Aloon-Aloon Kota Temanggung

Informasi Kontak : 

Showroom * ( 0293 ) 493719 / ( 0293 ) 555 9393

Arya Narindra * 088743438359






===============================================================================

Jiwa sosial, pelestarian budaya dan pemberdayaan warga sekitar merupakan cikal bakal lahirnya Batik Mbako, batik bermotif tembakau sebagai ciri khas batik dari daerah penghasil tembakau ini. Menurut Penanggung Jawab Pameran dan Bengkel Kerja PT Amalia Angkasa 7 yang memproduksi batik ‘mbako’ Lily Setiawati di Temanggung mengatakan, batik khas Temanggung ini menggunakan motif yang berkaitan dengan tanaman tembakau.
Batik Mabako yang baru resmi berdiri pada Januari 2010 ini ditekuni oleh mayoritas anak remaja yang telah mengikuti kursus mambatik di Solo. Terdapat terdapat sekitar lima rumah tangga yang menjadi pembatik di desa Tegal Temu.
Lily Setiawati mengatakan, batik ‘mbako’ mulai diproduksi sekitar lima bulan lalu dan dilakukan penjualan sejak empat bulan lalu. Batik mbako diproduksi dalam bentuk tulis dan cap. Menurut dia, awal pemikiran pembuatan batik mbako ini disesuaikan dengan ciri khas lingkungan Temanggung sebagai daerah penghasil tembakau.
Ia mengatakan, untuk melindungi motif batik mbako telah diajukan proses hak paten. Untuk sementara ada empat motif yang dipatenkan yakni ‘ron mbako’, ‘sekar mentari’, ‘rigen’, dan motif kontemporer. Secara keseluruhan batik mbako mempunyai 13 motif. Ia menjelaskan, motif ‘ron mbako’ merupakan corak tentang daun tembakau, ‘sekar mentari’ bunga tembakau yang terkena sinar matahari, ‘rigen’ merupakan anyaman bambu sebagai tempat penjemuran tembakau, dan motif kontemporer merupakan pengembangan dari motif tembakau.
‘Motif kontemporer sebagai kombinasi dan menyesuaikan permintaan pasar karena konsumen tidak hanya menyukai motif asli tetapi juga motif abstrak,’ katanya.
Ia menyebutkan, dengan empat pembatik, setiap bulan dapat memproduksi lima lembar kain batik tulis dan 20 hingga 50 lembar kain batik cap. Kain batik tulis dijual dengan harga Rp250 ribu hingga Rp600 ribu per lembar.
‘Kami juga menyediakan baju batik tulis dengan harga sekitar Rp1 juta per potong, sedangkan baju batik cap Rp135 ribu hingga Rp165 per potong. Dengan harga tersebut kami membidik konsumen kalangan menengah ke atas,’ katanya. Selain warga Temanggung, katanya, batik mbako juga diminati masyarakat luar kota yakni Jakarta dan Pati. Mereka mengetahui batik Temanggung ini melalui jaringan sosial ‘facebook’.

Incoming search terms:




RADIO ANGKASA 7 FM STREAMING




Tidak ada komentar:

Posting Komentar