Selasa, 23 Juli 2013

Proses Membuat Batik Cap dan Tulis

NeonoRV
Batik Mbako Temanggung
Hadir Untuk Anda
Kunjungi Showroom Kami
Di 
Jl.Brigjend Katamso No 04 Suronatan
Sebelah Barat Pendopo Pengayoman 
Seputar Aloon-Aloon Kota Temanggung
Buka dari jam 09:00 WIB Sampai 17.00 WIB

Informasi Kontak : 

Showroom * ( 0293 ) 493719 / ( 0293 ) 555 9393

Arya Narindra * 085743438359





==================================================================
Beda cara atau teknik, beda kualitas

Hingga kini dikenal tiga proses pembuatan batik, yaitu batik tulis, cap, dan print. Namun batik print oleh para seniman batik dan pengrajin batik lebih suka disebut kain bermotif batik. Hal ini lantaran minimnya usaha yang dilakukan dan begitu massalnya produk yang bisa dihasilkan. Sementara itu, batik tulis dan cap dianggap orisinal karena penggunaan lilin atau malam sebagai media perintang warna, hingga hampir seluruh prosesnya dengan tangan manusia.
Batik tulis dan cap juga hanya diterapkan pada bahan dari serat alami, seperti katun, sutra dan wol.
(Lihat Note di Page Batik Bloom : Beberapa Jenis Bahan/Kain Untuk Batik)

Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pemberian malam(lilin) pada kain, pewarnaan,  dan pelepasan lilin dari kain.

Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap.
Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist).
Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan,tergantung berapa warna yang diinginkan.

Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan.
Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

Alat- alat yang diperlukan:


Canting atau cap --> canting adalah alat untuk membatik , biasanya terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh  burung sedangkan cap adalah alat semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga.

Gawangan --> adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik jika prosesnya adalah batik tulis. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu

Wajan --> berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat (untuk batik tulis)

Anglo / kompor kecil--> digunakan untuk memanaskan wajan (untuk batik tulis)

Malam/lilin --> malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin

Bahan pewarna --> Pewarna bisa menggunakan pewarna kimia/buatan  atau dengan Pewarna alami (diambil dari kulit kayu soga, daun indigo dsb )

PROSES MENDETAIL 

BATIK CAP
Tidak seperti batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap (semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm X 20cm.

Proses Pembuatan batik cap adalah sebagai berikut :

  • Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk
  • Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius
  • Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih yang tercelup cairan malam adalah 2 cm bagian bawah  cap )
  •  Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi.
  • Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori.

  • Setelah proses penge-cap-an selesai , kain mori selanjutnya akan akan masuk ke  proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih. 


Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.
  • Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses penggodogan atau ngelorot. 


sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses penge-cap-an cairan malam - pewarnaan - penggodogan lagi.Sehingga diperlukan proses berulang untuk setiap warna.
Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.
  • Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda.
  • Selanjutnya dikeringkan dan disetrika. 
Contoh-contoh alat  cap  :



BATIK TULIS

Alat untuk menulisnya atau yang biasa disebut canting terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu. Ujung dari canting atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi, sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif. Sedangkan bak penampung canting disebut sebagai nyamplung. Nyamplung ini bisa berisi cairan malam

Teknik batik tulis dilakukan dengan menorehkan cairan malam melalui canting tulis. Proses pembuatan batik tulis malam mirip seperti batik cap. . Cairan malam tetap terjaga kondisi suhunya pada 70 derajat celcius. Canting tulis mengambil cairan malam melalui nyamplung. Kemudian cucuk canting harus berlubang, sehingga perlu ditiup agar membran cairan terbuka. Setelah itu cairan malam baru dioleskan sesuai motif yang telah digambar di kain mori dengan pensil.


Jadi ringkas nya proses batik tulis :
Siapkan kain mori terbentang
Gambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil
Torehkan cairan malam atau warna menggunakan canting tulis secara teliti
Jika  cairan malam yang ditorehkan sudah selesai semua ,maka proses selanjutnya adalah pewarnaan, lorot malam, bilas soda, jemur, dan setrika (mirip seperti batik cap)

Proses Mendetail Pembuatan Batik Tulis

  • Siapkan kain, buat motif diatas kain dengan menggunakan pensil
  • Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan
  • Nyalakan kompor/anglo. Taruh malam/lilin ke dalam wajan dan panaskan wajan dengan api kecil sampai malam mencair sempurna. Biarkan api tetap menyala kecil
  •  Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  • Mulailah  dengan cara ambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas, kemudian goreskan canting dengan mengikuti motif yang telah ada. Hati-hati jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain karena akan mempengarufi hasil motif batik.
  • Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna dgn warna tertentu tertutup malam, maka proses selanjutnya adalah proses pewarnaan.Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dilakukan dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna.Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap nantinya.
  • Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  • Setelah itu adalah proses nglorot, dimana kain yg telah berubah warna tadi direbus dgn air panas. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yg telah digambar menjadi terlihat jelas.Jika kita menginginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses 3, 4, dan 5 bisa diulang beberapa kali tergantung jumlah warna yg kita inginkan.
  • Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna berikutnya .
  • Dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua ,pemberian malam lagi, pencelupan ketiga dst.Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu (Proses membuka/nglorot dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.)
  • Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dans oda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.
  • Proses terakhir adalah mencuci /direndam air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.

Sumber : Parasantique, batik pekalongan wordpress

FOTO ALBUM KOLEXI BATIK MBAKO DI SHOWROOM
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.401656179917453.98337.100002192227413&type=3

 Hanya coretan BLOGER NEWBIE Arya Narindra


RADIO STREAMING ANGKASA 7 FM TEMANGGUNG
 

Beberapa Jenis Bahan/Kain Untuk Batik

NeonoRV
Batik Mbako Temanggung
Hadir Untuk Anda
Kunjungi Showroom Kami
Di 
Jl.Brigjend Katamso No 04 Suronatan
Sebelah Barat Pendopo Pengayoman 
Seputar Aloon-Aloon Kota Temanggung
Buka dari jam 09:00 WIB Sampai 17.00 WIB

Informasi Kontak : 

Showroom * ( 0293 ) 493719 / ( 0293 ) 555 9393

Arya Narindra * 085743438359





==================================================================
Tekstil menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi :

1) Dari tumbuh-tumbuhan
Macamnya :Blaco, Mori, Poplin, Berkolin, Sanforis, Tobralco, Matting, Drill, Voile, Edel katun, dan Tetra.
Sifatnya :Kuat, Tahan cuci, Tahan panas / setrika, dan Mudah menyerap keringat.

2) Dari binatang
Macamnya :Wol dan Sutra 
Sifatnya :Kuat namun tidak tahan cuci, Tidak tahan panas / setrika, Mudah mengisap keringat, Jika dibakar berbau seperti tanduk dibakar, Sukar dalam pemeliharaan, Tidak tahan obat-obatan, Tidak dapat dikelantang dan direbus / direndam air panas.

3) Dari bahan Sintetis / buatan
Macamnya :Nilon, Tetoron, Tetrex, Decron, Orlon, Kain renda, Rayon, Crepe, Bemberg, Organsa dan Brokat
Sifatnya :Kuat, Tahan cuci, Tidak tahan panas / setrika, Tidak menghisap keringat, Jika dibakar berbau asam dan merangsang hidung.

Kain yang digunakan untuk batik harus memenuhi persyaratan teknis antara lain tidak rusak karena pengaruh proses batik, dan dapat diberi warna pada suhu dingin atau suhu kamar (karena lilin batik sebagai perintang warna tidak tahan suhu panas). Pada umumnya jenis-jenis kain yang dapat dibuat dari serat alami seperti serat selulosa atau tumbuh-tumbuhan dan serat protein atau binatang dapat memenuhi persyaratan tersebut.

Sesuai dengan persyaratan teknis tersebut, kain yang dapat digunakan untuk batik adalah sbb:

  • KAIN KATUN
 Kain Katun adalah kain yang terbuat dari serat kapas/cotton. Sifat umum katun adalah daya serapnya baik, tahan terhadap panas, penghantar panasnya baik. Salah satu jenis kategori katun yang paling banyak digunakan sebagai bahan batik adalah 

Kain mori.
Kain Mori adalah kain tenun benang kapas hasil olahan pabrik dengan anyaman polos dan diputihkan.
Kain mori mempunyai ketebalan, kehalusan dan kerapatan kain yang pas, sehingga seringkali dibuat untuk membatik
Sama seperti kain-kain pada umumnya, kain mori memiliki beberapa tingkatan kualitas, tergantung kualitas benang tenun dan kerapatan anyaman.
Berikut ini adalah jenis-jenis kain mori:

 Mori Primissima
Termasuk jenis kain mori yang paling tinggi kualitasnya dengan spesifikasi halus nomor benangnya, tebal benangnya tinggi, konstruksi anyaman rapat sehingga pegangan kainnya halus dan padat. Namun demikian kemampuan daya serap kurang. Sehingga untuk meningkatkan daya serap, saat ini telah diproduksi mori primissima mercerized maupun sanforized. Di pasaran antara lain dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera.

Mori Prima
merupakan mori kualitas sedang dengan spesifikasi nomor benang sedikit lebih kasar, tebal benang labih rendah. Saat ini juga telah diproduksi mori prima mercerized dengan merek dagang antara lain Bendera, Gong, Kupu, Ayam Mas, Menjangan.

Mori Biru
Merupakan mori kualitas rendah dengan spesifikasi nomor benang, tebal benang dan pegangan kain lebih kasar. Dipasaran dapat dijumpai antara lain dengan merek dagang Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia.

Mori Voalisima
kualitasnya sama dengan mori primissima hanya tebal benangnya lebih rendah.

Berkolin
kualitasnya sama dengan mori primissima dan telah diproses mercerized. 


Selain ketiga jenis mori diatas, seiring dengan semakin pesatnya laju teknologi dan perkembangan tekstil dunia maka kain katun yg digunakan semakin beragam jenisnya. Hal inipun dimanfaatkan para  pengrajin batik untuk memanfaatkan bahan ini karena kualitasnya juga sangat bagus dan baik untuk dijadikan bahan batik seperti batik tulis maupun batik cap.
Diantaranya ada katun santyo,poplin , katun mesres, dan dobi.

Katun Poplin
Bahan yang tergolong unggul kualitasnya. Umumnya berciri agak berat, tebal namun sangat nyaman dan tidak panas digunakan.Poplin sangat popular digunakan untuk membuat celana dan baju karena jenis bahannya yang tebal namun tidak panas tersebut dan karena proses manufakturnya membuat poplin tidak mudah kusut .

Kain Katun Shantyu atau Juantyu
Merupakan jenis kain katun juga yang melalui proses sanforized pada saat proses pabrikasi. Kain katun diberikan campuran sodium  hydroxide agar ketika diwarna, menghasilkan warna yang lebih cerah dan lebih bagus. Ketebalan jenis kain Shantyu juga bermacam2, Shantyu super memiliki ketebalan yang hampir sama dengan kain primis.

 Kain Katun Mesres
 Katun mesres (sebutan kebanyakan orang) adalah berasal dari kata "mercerized", yaitu salah satu proses di pabrik tekstil agar menghasilkan kain cotton (katun) yang apabila kain dicuci tidak banyak menyusut, dan penyusutannya tidak lebih dari 10%.

 Kain Katun Dobi
 Katun dobi adalah campuran dari bahan katun dan polyester. Ciri utama dari  katun dobi adalah terdapat motif serat yang menarik (kotak, garis, abstrak).

Sebagai tambahan , bahan katun lainnya yang bisa dijadikan bahan untuk membuat batik maupun kain bermotif batik adalah:

Kain Cotton Grey /Katun Grey
Kain grey adalah kain tenun benang kapas yang tidak mengalami proses pemutihan, sehingga warnanya masih alami. Kain grey dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kain Blacu
yaitu kain tenun kapas olahan pabrik. Di pasaran terdapat kain blacu dengan lebar 90 cm, 115 cm, dan 150 cm.

 Kain tenun ATBM
Yaitu kain tenun kapas yang dihasilkan dengan menggunakan alat tenun bukan mesin, diproduksi dengan berbagai variasi ukuran kain dengan desain struktur anyaman yang dibuat dengan doby. 

Kain tenun Gedhog
Kain tenun gedhog dibuat dari serat kapas dengan alat tenun tradisional batik.
Batik yang menggunakan tenun gedhog merupakan ciri khas batik Tuban yang tidak ditemukan di tempat lain.
Tampilan fisiknya yang unik karena mulai dari penanaman kapas, menenun sampai jadi batik dikerjakan di Tuban.
Tidak diketahui secara pasti kapan kain tenun gedhog mulai diproduksi.
Dari seorang pembatik yang kini telah berusia lebih dari 80 tahun diperoleh keterangan bahwa tenun gedhog telah dikenal lebih dari 100 tahun yang lalu. Disebut tenun gedhog karena bunyi ”dhog-dhog” yang terdengar pada saat proses menenun.
Ada 2 jenis kapas sebagai bahan baku kain tenun gedhog yaitu yang berwarna putih dan cokelat.
Kapas yang aslinya berwarna cokelat dengan nama kapas ”lawa” (”lowo” dalam bahasa Jawa), akan menghasilkan kain tenun berwarna cokelat, dan apabila digunakan sebagai bahan batik maka batik yang dihasilkan akan berwarna cokelat dan tidak pernah memiliki warna putih.

 Kain rayon
Kain rayon adalah kain benang rayon yaitu serat hasil regenerasi serat selulosa, sifatnya menyerupai kapas akan tetapi kekuatannya lebih rendah terutama terhadap alkali. Dalam keadaan basah kekuatan kapas akan bertambah sementara rayon akan berkurang. Keunggulan kain rayon lebih berkilau dan mempunyai draping atau sifat menggantung lebih baik. Contoh antar lain : Paris dan Shantung.

Katun Kaos
biasanya dibuat batik dalam bentuk produk kaos oblong atau T-shirt.


Kain batik maupun kain bermotif batik juga umum didapatkan diatas kain indah yang kita kenal sbg :
  • KAIN SUTRA
Sutera terbuat dari serat kepompong ulat sutera.
Sutera merupakan salah satu bahan pakaian terindah di dunia.
Sejak jaman dahulu, sutra telah digunakan untuk pakaian yang istimewa.
Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, kita akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut.  pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan.

Keunggulan dan keistimewaan dari sutra antara lain:
  • Sutra merupakan bahan yang sangat kuat.
  • Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
  • Sutra juga lembut saat menyentuh kulit (Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman.)
  • Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis.
  • Bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan 
  • Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
  • Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit. 

Kain sutra terbuat dari serat protein, yang diperoleh dari sejenis serangga Iepidoptera.
Spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutra adalah Bombyx mori.
Serat sutra berbentuk filamen dihasilkan dari larva ulat sutra pada saat membuat kepompong.
Serat sutra mentah terdiri dari lebih kurang 75% fibroin dan 25% serisin yaitu sejenis perekat yang melapisi fibroin, berfungsi untuk melindungi fibroin dari gaya mekanik.
Untuk proses pewarnaan lapisan serisin ini harus dihilangkan dengan proses degumming atau boil off, karena akan mengganggu penyerapan warna.


Saat ini sutra yang ada di pasaran adalah :

Sutra import
yaitu kain sutra yang ditenun secara masinal yang dikenal dengan sutra super T54, sutra super T56, Abote, Organdi, Sifon, sutra kaca kotak, sutra salur yaitu kombinasi anyaman sutra super denan organdi, dan sutra krepe

Sutra lokal
yaitu kain sutra buatan dalam negri ditenun dengan ATBM antara lain sutra polos, sutra granitan ,sutra salur.

Sutra liar
yaitu sutra yang dibuat dari serat ulat sutra yang dibudidayakan secara liar.
Ulat-ulat sutra ini dibiarkan hidup di pohon mahoni, jambu mete, kedondong, sehingga makanannya adalah daun-daun dimana mereka hidup.
Jenis serat yang dihasilkan dari ulat yang makanannya jambu mete atau daun kedondong disebut criccula, berwarna kuning keemasan sedangkan serat yang dihasilkan dari ulat yang makanannya daun mahoni disebut attacus, berwarna cokelat.
Warna-warna tersebut warna alami.



sumber :aspos panji blogspot, batik-tulis.net,sevengalery xikat.

FOTO ALBUM KOLEXI BATIK MBAKO DI SHOWROOM
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.401656179917453.98337.100002192227413&type=3


 Hanya coretan BLOGER NEWBIE Arya Narindra


RADIO STREAMING ANGKASA 7 FM TEMANGGUNG