Selasa, 11 Juni 2013

Cara-cara Membuat batik

NeonoRV
Batik Mbako Temanggung
Hadir Untuk Anda
Kunjungi Showroom Kami
Di 
Jl.Brigjend Katamso No 04 Suronatan
Sebelah Barat Pendopo Pengayoman 
Seputar Aloon-Aloon Kota Temanggung
Buka dari jam 09:00 WIB Sampai 17.00 WIB

Informasi Kontak : 

Showroom * ( 0293 ) 493719 / ( 0293 ) 555 9393

Arya Narindra * 085743438359






Dalam pembuatan batik, kita mengenal ada empat cara
pembuatannya, yaitu dengan cara ditulis dengan canting yang biasa di sebut
dengan batik tulis, dengan cara di cetak dengan cap disebut batik cap,
dengan cara diikat dengan tali/benang dinamakan batik ikat atau jumputan
dan dengan cara dicetak dengan screen yang kemudian kita namakan batik
cetak atau batik printing.
Pembuatan motif pada batik tulis, dibuat dengan cara memberikan
malam dengan alat canting/kuas ke atas permukaan kain yang telah
digambar sebelumnya. Sedang pemberian motif pada batik cap dibuat
dengan menggunakan cap atau stempel logam yang permukaannya telah
diberi malam lalu dicetakkan pada permukaan kain. Pemberian motif pada
batik printing dibuat dengan cara mencetakkan larutan napthol yang telah
dikentalkan ke atas permukaan kain dengan menggunakan alat rakel.
Sedangkan pemberian motif pada batik ikat, motifnya diikat-ikat dengan tali
plastic atau benang hingga menjadi motif yang diinginkan.Proses berikut adalah pencelupan kain ke larutan naptol, garam
warna dan air pembilas. Khusus untuk batik printing langsung dicelupkan ke
larutan garam warna. Untuk menghasilkan warna batik yang baik proses
pencelupannya harus diakukan berulang-ulang.
328
Sumber : Indonesia Indah, Kain-kain Non Tenun Indonesia
Gambar 5.42. Contoh karya seni kriya batik
Proses selanjutnya disebut proses pelorotan malam. Caranya kain
yang telah selesai pada proses pencelupan, dicelupkan kembali ke dalam air
panas yang telah diberi bubuk soda abu atau soda ASH.
Benda-benda pakai yang dihasilkan dari kerajinan ini adalah kain,
selendang, taplak meja, sprei, sarung bantal, hiasan dinding, gorden dan lainlain.
Bahasan berikut adalah penjelasan tentang bahan, peralatan dan
tahap-tahap dalam pembuatan karya batik tulis. Untuk lebih jelasnya silahkan
Anda perhatikan dengan saksama.
1) Tahap pembuatan gambar motif
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini adalah kain katun,
pola gambar atau mall, pensil 4B-5B, dan meja kaca. Pembuatan gambar
motif pada kain, dapat dicapai dengan menjiplak pola / mall yang telah
disiapkan atau bias juga dengan cara menuliskan langsung di atas kain.
Untuk menghasilkan gambar motif yang baik penulisannya dilakukan di atas
meja kaca. Bila kain yang hendak digambari banyak lilin / kotor maka kain
harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Hal ini dimaksud agar dalam
proses pencelupan nanti warna mudah menyerap.
2) Tahap pemberian malam
Dalam tahap ini bahan dan peralatan yang digunakan, yaitu :
�� Kain, jenis kain yang digunakan untuk membatik adalah jenis kain yang
bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera, misalnya kain
blacu, poplin, birkolin, santung, prima, premisima, vealisima, linen, dan
sutera.
329
�� Malam, malam untuk membatik terdiri atas malam lowong (warnanya
kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang
kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang liat),
dan malam putih / paraffin (sifatnya rapuh, dan mudah retak).
�� Canting, canting yang digunakan untuk membatik terdiri dari canting
cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya sedang) dan canting
nembok (lubangnya besar).
�� Peralatan penunjang, alat penunjang yang digunakan dalam tahap ini
adalah kompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.
Sebelum proses pemberian malam dimulai, malam harus dipanaskan
terlebih dahulu pada kenceng di atas kompor hingga mencair. Proses
pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan cairan malam ke atas
permukaan kain dengan menggunakan alat canting. Cara menuliskannya
mengikuti gambar motif yang telah dibuat, dilakukan dari kiri ke kanan dan
dari bawah ke atas. Untuk pemberian malam pada gambar motif berupa
bidang yang luas digunakan kuas.
Sumber : Indonesia Indah, Kain-kain Non Tenun Indonesia
Gambar 5.43. Proses pembubuhan prada diatas kain batik tulis
3) Tahap pemberian warna
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini adalah pewarna
batik yang terdiri dari :
�� Naptol berfungsi sebagai warna dasar yang nantinya dibangkitkan oleh
garam warna (garam diazo). Naptol terdiri atas naptol AS, naptol ASLB,
naptol ASGR, naptol ASG, naptol ASD, naptol ASBO, dan naptol ASOL.
Warna lain yang bersifat alami adalah daun soga. Naptol AS berfungsi
untuk membuat warna merah, biru, violet, orange, dan hitam, naptol ASLB
330
untuk membuat warna cokelat, naptol ASGR untuk membuat warna hijau
dan naptol ASG untuk membuat warna kuning.
�� Garam warna (garam diazo), berfungsi untuk membangkitkan warna.
Garam terdiri atas garam biru B, garam biru BB, garam violet B, hitam B,
merah bordo GP, garam orange GC, dan garam biru hijau B.
�� Rapidogin, berfungsi untuk memberi variasi warna. Rapid terdiri atas rapid
merah RH, rapid orange RH, rapid biru BN, rapid cokelat BN, rapid kuning
GCH, dan rapid hitam G.
�� Bahan Pelengkap, untuk membuat larutan pewarna batik tulis bahan
pelengkap yang diperlukan terdiri atas TRO (Turkish Red Oil) dan soda
api (Loog 380 BE). TRO cairan berbentuk minyak sedang soda api (Loog
380 BE), disebut juga costik soda berbentuk seperti kristal.
Adapun tahapan dalam pemberian warna pada batik tulis adalah :
a. Pemberian warna rapid
Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara menyapukan warna rapid
ke bagian-bagian gambar yang diinginkan. Fungsi warna ini hanya sebagai
variasi agar batik lebih menarik. Larutan rapid dibuat dengan cara mengaduk
rapid dengan minyak TRO hingga kental, kemudian diberi air dingin dan
diaduk kembali hingga merata. Perbandingannya adalah 1 sendok makan
rapid : 2 sendok minyak TRO : 1 gelas besar air dingin.
b. Proses pencelupan
Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan dalam tiga langkah.
Pertama pencelupan pada larutan naptol (bak I), kedua pencelupan pada
larutan garam warna (bak II), dan ketiga pencelupan pada air pembilas (bak
III). Untuk menghasilkan warna yang memuaskan, proses pencelupan
dilakukan berulang-ulang.
c. Tahap melunturkan malam
Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain batik yang telah
selesai pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara memasukkan kain
ke dalam bak yang berisi air panas yang telah dicampur soda abu (Soda
ASH) dan soda api (costik soda). Proses melunturkannya kain dimasukkan ke
dalam bak, diangkat-angkat dengan menggunakan jepitan hingga malamnya
lepas dan selanjutnya dibilas dengan air bersih, diperas, dan diangin-anginkan








FOTO ALBUM KOLEXI BATIK MBAKO DI SHOWROOM
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.401656179917453.98337.100002192227413&type=3
 Hanya coretan BLOGER NEWBIE Arya Narindra


RADIO STREAMING ANGKASA 7 FM TEMANGGUNG
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar